Perkembangan Peserta Didik
Hasil
Meresum Buku
Disusun Oleh :
Kristiyadi Arista
Agata Epa
Iid Elma Citra
Yusro Robika
Ria Nadila
Arini Bella
Valensya S.
|
F1031161069
F1031161072
F1031161044
F1031161067
F1031161061
|
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2017/2018
COVER BUKU
BAB I
KONSEP DASAR PERKEMBANGAN
DAN PERTUMBUHAN
A. MEMAHAMI
HAKIKAT MANUSIA
Manusia
adalah makhluk hidup, dalam diri manusia terdapat apa yang terdapat dalam
makhluk hidup lainya yang bersifat khusus. Dia berkembang, bertambah besar,
makan, istirahat, melahirkan dan berkembang biak, menjaga, merasa kekurangan
dan membutuhkan yang lainya sehingga berupaya untuk memenuhinya.
Definisi
diatas memberikan pengertian hakikat manusia adalah :
1.
Makhluk yang memilki
tenaga yang dapat mengerakan hidupnya untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya
2.
Individu yang memilki
sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelegtual dan sosial
3.
Makhluk yang mempu
mengarahkan dirinya ketujuan yang positif
4.
Makhluk yang dalam
proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai selama
hidupnya
5.
Individu yang dalam
hidupnya sesalu melibatkan diri dalam usaha mewujudkan diri sendiri dan membuat
dunia lebih baik untuk ditempati
6.
Suatu keberadaan yang
berpotensi perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak
terbatas
B. HUBUNGAN
MANUSIA DENGAN PENDIDIKAN
Pendidikan adalah investasi suatu
bangsa, pendidikan adalah bekal hidup dan kehidupan manusia dimasa kini dan
masa mendatang, dan pendidikan memiliki pengaruh terhadap semua aspek
kehidupan. Multahim (2005) menyampaikan bahwa pada masyarakat ayng masih
sederhana keluarga merupakan lingkungan atau lembaga yang paling dominan dalam
pembentukan kepribadian anak . sebagai funsi untuk pembentukan dan pertumbuhan
pribadi anak diganti oleh suatu lembanga formal. Ada 3 fungsi sekolah dalam
pembentukan kepribadian anak :
1. Memberikan
pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan datya intelektual
2. Membentuk
kepribadian anak agar sesuai dengan nilai-nilai dan norma yang ada dimasyarakat
3. Mengembangkan
potensi anak mengenal kemampuan dan bakatnya
Ada dua asas yang terkait dengan perlunya pendidikan
bagi manusia dalam mengarungi hidup dan kehidupan yaitu :
1. Asas-asas
keharusan dan perlunya pendidikan bagi manusia
2. Asas-asas
kemungkinan pendidikan
C. KESIMPULAN
Manusia adalah salah satu ciptaan tuhan
YME yang paling sempurna dibandingkan dengan ciptaan lainya salah satu yang
membedakan manusia adalah manusia diberikan akal atau pikiran, akal ini lah
yang akan menjadikan manusia itu dapat menentukan pilihan jalan kehidupanya . Agar jalan kehidupan manusia berjalan sesuai
dengan kodratnya dan menghasilakan manusia yang baik dalam hal ini peserta
didik diperlukan perlakuan yang sesuai dengan tahap perkembanganya . Sunaryo
(2013) mengatakan bahwa ada 3 pilar tentang kehidupan manusia yang baik dikutip
dari seorang ulama besar, yaitu Hasan al-bashari :
1. Kebiasaan
seseorang jangan saling menggangu
2. Selalu
menawarkan bantuan
3. Selalu
hadir dengan wajah tersenyum dan berseri
BAB
II
PERKEMBANGAN
DAN PERTEMBUHAN PESERTA DIDIK
A. PERKEMBANGAN
PESERTA DIDIK
Perkembangan dapat disimpulkan berupa
perubahan seseorang kearah yang lebih maju, dewasa atau lebih matang.
Tabel
Pandangan perkembangan secara tradisional dan kontemporer
Tradisional
|
Kontemporer
|
Pandangan
kaum tradisional berpendapat bahwa perkembangan lebih ditekankan pada :
1. Kematangan
2. Pertumbuhan
3. Perubahan
yang ekstrim selama masa bayi, anal-anak dan remaja .
Sementara perubahan
selama masa dewasa dan penurunan pada usia lanjut kurang mendapat perhatian .
|
Pandangan
kontemporer tentang perkembangan manusia yang menekakan kan pada perkembangan
rentang hidup (life-span), yakni perubahan yang terjadi selama rentang
kehidupan mulai dari konsepsi sampai dengan meninggal .
|
B. CIRI-CIRI
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
1. Seumur
hidup, artinya tidak ada periode usia yang mendominasi perkembangan hidup .
2. Multidimentional,
artinya terdiri atas biologis, kognitif, dan sosial . bahkan dalam satu dimensi
terdapat banyak komponen misalnya intelegensi dan sebagainya .
3. Multi
directional artinya beberapa komponen dari suatu dimensi dapat meningkat dalam
pertumbuhan, sementara komponen lain menurun .
4. Lentur,
artinya bergantung pada kondisi kehidupan individu
C. PRINSIP-PRINSIP
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
1. Proses
perkembangan setiap individu prinsipnya tidak pernah berhenti artinya,
perkembanganya terus menerus atau berubah-ubah yang dipenggaruhi oleh
penggalaman dan belajar sepanjang hayat dari sejak masa konsepsi sampai tua
atau sampai pada masa kematangan individu .
2. Proses
perkembangan setiap individu prinsipnya saling memengaruhi . diartinya
perkembangan individu saling memangaruhi atau korelasi atara fisik, emosi,
intelegensi, dan sosial .
3. Proses
perkembangan setiap individu prinsinya mengikuti pola atau arah tertentu .
artinya setiap tahap perkembangan sebelumnya akan menjadi dasar perkembangan
selanjutnya
4. Proses
perkembangan setiap individu prinsipnya terjadi pada tempo yang berlainan .
artinya perkembangan individu tidak ada yang sama . ada yang perkembanganya
lambat, sedang, dan cepat.
5. Proses
perkembangan individu prinsinya harus berjalan dengan normal yaitu dimulai dari
tahap bayi, kanak-kanak, anak, remaja, dewasa, dan masa tua.
6. Proses
perkembangan setiap individu prinsinya memiliki ciri khas. Artinya setiap fase
perkembanganya memiliki ciri khas.
D. Pentingnya
memahami perkembangan peserta didik
Ciri-ciri guru
yang bermutu mampu memahami perkembangan peserta didik misalnya kita
memeprhatikan nya perkembangan masa anak-anak yang tumbuh dengan cepat yang
mempunyai pengaruh yang sangat siginifikan terhadapa perkembangan selanjutnya.
6 ciri guru yang bermutu adalah memahami dan memperhatikan pribadi siswa,
menghargai dan memperlakukan siswa sama, interaksi sosial dengan siswa,
motivasi belajar, sikap profesi, dan sikap reflektif.
E. Factor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan
Aliran-aliran
yang mempengaruhi perkembangan manusia
no
|
Aliran
|
Uraian
|
1
|
Natifisme
|
Schopenhauer,
ia berpendapat bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh factor bawaan atau
keturunan (heriditi)
|
2
|
Empirisme
|
Jhon
Locke, yang menentang aliran nativisme dia berpendapat bahwa perkembangan
individu semata-mata dipengaruhi oleh factor lingkungan atau luar.
|
3
|
Konvergensi
|
William
Stern, yang mempertemukan antara dua aliran yang selalu bertentangan yaitu
factor bawaan dan lingkunagan dapat menentukan arah perkembangan seseorang
dengan menyediakan kondisi yang ideal.
|
F. Kesimpulan
Tahapan
perkembanga maupun pertumbuhan setiap individu berbeda satu dengan lainnya,
setiap orang harus menyelesaikan tugas tahapan perkembangan dan pertunbuhannya
salah satu cirinya setiapa orang bertanggung jawab atas tahap perkembangan
dalam dirinya.
Salah satu
cirinya guru yang bermutu adalah selalu memperhatikan perkembangan dan
pertumbuhan peserta didik secara saksama, guru akan dapat menyusun langkah
strategi pelaksanan dan pelayanan pendidikan yang tepat sehingga proses
pembelajrana akan tetap berjalan dengan aktif, inovatif, afekti, efektif, dan
menyenangkan.
BAB
III
MENGENAL PESERTA
DIDIK MELALUI KARATERISTIK UMUM
A. Mengenal
Peserta Didik
Karakteristik-karakteristik
secara umum, dalam peserta didik diantaranya ialah:
1. Faktor
Fisik Peserta Didik
Hal ini yang
biasanya membuat guru dapat mengenal siswanya lebih dekat :
a. Kesehatan
jasmani
b. Cacat
fisik
c. Kesehatan
d. Keadaan
Indra
2. Faktor
Intelegensi peserta didik atau kemampuan
Guru diharapkan
jangan mengenal siswa-siswa yang pintar dan bodoh saja, tetapi memiliki
kemampuan tengah-tengah pun harus dikenal.
3. Faktor
Emosional Peserta Didik
Guru perlu
perhatian yang serius untuk memberikan bimbingan apalagi terhadap siswa yang
berada dijenjang sekolah menengah yang memilkik masa transisi dengan penuh
gejola dan rasa keangkuhan yang tinggi, emosinya pun belum stabil sehingga
secara spontan mereka sering melakukan.
4. Faktor
Bakat Khusus Peserta Didik
5. Faktor
Budaya Peserta Didik
6. Faktor
Sosial Peserta Didik
7. Faktor
Komunikasi Peserta Didik
B. Implikasi
Karateristik Peserta Didik
Terhadap
penyelenggaraan pendidikan di sekolah maupun diluar sekolah
1. Implikasi
factor intelegensi
Konny Semiawan
(1984), menyampaikan ada dua buah kondisi yaitu :
a. Pendidik
dapat menerima peserta didik apa adanya
b. Pendidik
emngusahakan suasana dimana peserta didik tidak merasa dinilai orang lain
c. Pendidik
memberikan nilai dalam arti dapat memahami kepikiran, perasaan dan perilaku
peserta didik dapat memnempatkan diri dalam situasi anak
2. Implikasi
factor fisik
a. Menjaga
kesehatan badan
b. Memberikan
makanan yang baik
3. Implikasi
faktor emosional
Guru sangat
memegang peranan dalam perkembangan peserta didik. Guru yang akrab dengan anak
menghargai usahanya dalam belajar, suka memberikan petunjuk ketika anak
mengalami kesulitan akan menimbulkan perasaan sukses dan akan menyuburkan
keyakinan diri pada diri siswa.
4. Implikasi
faktor sosial/kultural
Posisi
perkembangan peserta didik dalam keadaan yang masih labil. Lingkungan keluarga
merupakan tempat pendidikan yang paling utama
untuk memberikan perhatian yang penuh sehingga kegiatan-kegiatan yang
negative dapat diminimalisasi.
5. Implikasi
faktor bakat khusus
6. Implikasi
faktor komunikasi
Guru sangat
menentukan apakah ilmu peserta didik menjadi bertambah atau tidak.
C. Memberikan
Umpan Balik
Umpan balik
merupakan media evaluasi bagi guru dalam kegiatan mengajarnya karena akan
terlihat apakah komunikasi yang disampaikan sudah tercapai apa belum
D. Kesimpulan
Guru merupakan
orang selalu bertemu setiap saat dengan para siswa maka dari itu guru merupakan
model oleh seluruh peserta didik maupun masyarakat dilingkungan dimana guru
bertempat tinggal.
Mengenal peserta
didik merupakan salah satu upaya untuk memberikan layanan pendidikan yang tepat
karena setiap para peserta didik itu unik. Oleh karena itu layanan
pendidikannya tidak sama satu dengan yang lainnya.
BAB
IV
KONSEP
KEBUTUHAN DAN PRAKTIKNYA TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN
A.
Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan Fisiologis merupakan
kebutuhan yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan factor fisik seseorang,
tanpa pemenuhan kebutuhan fisiologis seseorang akan mengalami ketidakseimbangan
fisik atau dengan kata lain mengalami gangguan kesehatan fisik bahkan bisa
mengakibatkan kematian karena proses kehidupan pada manusia memerlukan udara,
makanan, cairan, istirahat, tempat bernaung, pengeluaran sisa pembakaran dan
sebagainya.
B.
Kebutuhan Rasa Aman
Sekolah sebagai tempat
tinggal anak-anak yang kedua merupakan tempat yang harus memberikan rasa aman
ketika anak berada di sekolah. Sekolah (guru) harus mau menerima status
keberadaan anak apa adanya sehingga anak akan merasa aman ketika dia diterima
apa adanya. Jangan memaksakan mereka harus berada seperti ini dan itu karena
mereka semua memiliki perbedaan satu dengan yang lainnya.
C.
Kebutuhan Dicintai dan
Disayangi
Anak
yang merasa aman dengan rasa kasih sayang serta dihargai akan merefleksikan
suatu watak yang bahagia, perilaku kasih sayang, dan hubungan yang sehat dengan
orang lain di lingkungannya, baik di lingkungan keluarga, masyarakat, sekolah,
bahkan di lingkungan kerja mereka setelah tamat pendidikan. Guru yang di anggap
sebagai pengganti orangtua di rumah dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
hendaknya menanamkan rasa kasih sayang kepada seluruh peserta didik tanpa
diskriminasi.
D.
Kebutuhan Harga Diri
Ada
dua macam kebutuhan harga diri. Pertama, kebutuhan-kebutuhan akan kekuatan,
penguasaan, kompetensi, percaya diri dan kemandirian. Sedangkan yang kedua
adalah kebutuhan akan penghargaan dari orang lain, status, ketenaran, dominasi,
kebanggaan, di anggap penting dan apresiasi dari orang lain.
E.
Kebutuhan Aktualisasi
Diri
Kebutuhan ini merupakan
kebutuhan yang mencakup 17 meta kebutuhan yang tidak tersusun secara hierarki,
melainkan saling mengisi. Menurut Maslow, meta kebutuhan untuk
mengaktualisasikan terdiri dari :
1. Kebenaran
2. Kebaikan
3. Keindahan
atau kecantikan
4. Keseluruhan
(kesatuan)
5. Diskotomi-transedensi
6. Berkehidupan
7. Keunikan
8. Kesempurnaan
9. Keniscayaan
10. Penyelesaian
|
11. Keadilan
12. Keteraturan
13. Kesederhanaan
14. Kekayaan
15. Tanpa
susah payah
16. Bermain
17. Mencukupi
diri sendiri
|
Namun
ada beberapa kebutuhan yang tidak kalah pentingnya sebagai fondasi perkembangan
seseorang dalam proses pembelajaran di kelas maupun di luar kelas, yaitu:
1. Kebutuhan
akan perhatian
Seseorang yang merasa tidak mendapatkan
kasih sayang dan tidak merasa aman akan berperilaku untuk menarik perhatian.
Salah satu ciri guru yang berkualitas adalah memiliki perhatian kepada
siswanya.
2. Kebutuhan
akan kebebasan
Proses pemisahan diri dari keluarga
dimana mereka cenderung ingin keluar dari keluarganya disebut dengan penyapihan
psikologis dari rumah. Guru bersama dengan seluruh komponen sekolah selalu
memberikan pengertian yang jelas tentang kebebasan karena di khawatirkan para
peserta didik dengan kebebasan mereka dapat melakukan segala hal tanpa
perhitungan yang matang.
3. Kebutuhan
akan prestasi
Peserta didik akan merasa bangga dengan
prestasi yang dicapainya jika ada sebuah apresiasi dari sekolah, baik itu
hadiah, penghargaan, maupun apresiasi dalam bentuk lainnya namun yang paling
penting dalam penyelenggaraan pendidikan adalah bagaimana pihak sekolah
mefasilitasinya sehingga peserta didik dapat meraih prestasi yang cukup
menggembirakan.
4. Kebutuhan
akan pengalaman
“Guru yang paling berharga adalah
pengalaman” itulah kalimat bijak yang sering kita dengar saat ini maka dari itu
seorang guru memberikan pengalaman yang positif terhadap peserta didik maka hal
ini akan terus menempel pada diri anak selama anak tersebut masih hidup.
F.
Kesimpulan
Kebutuhan fisiologis contohnya
adalah sandang atau pakaian, pangan atau makanan, papan atau rumah, dan
kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas dan
lain-lain. Kebutuhan keamanan dan keselamatan contohnya bebas dari penjajahan
ataupun bebas dari ancaman lainnya. Kebutuhan sosial misalnya, memiliki teman,
keluarga, dan kebutuhan cinta dari lawan jenis. Kebutuhan penghargaan tingkat
ini memerlukan ujian atau penghargaan dari orang lain untuk merasakan kepuasan
dalam dirinya. Kebutuhan aktualisasi diri pertama memusatkan diri pada
realitas, memusatkan diri pada masalah, spontanitas, otonomi pribadi,
penerimaan terhadap diri dan orang lain.
BAB V
HUKUM-HUKUM PERKEMBANGAN
A. Hukum
Konvergensi
Manusia
adalah hasil bentukan dari pembawaan maka timbullah hukum kovergensi yang
menekankan kepada pengaruh gabungan antara pembawaan dan lingkungan.
Pertumbuhan dan perkembangan itu adalah hasil pengaruh bersama kedua unsur
pembawaan dan lingkungan.
B. Hukum
Tempo Perkembangan
Perkembangan
jiwa tiap anak akan berlainan menurut tempo masing-masing perkembangan anak
yang ada. Ada yang cepat dan ada pula yang lambat, mereka memiliki tempo
sendiri-sendiri.
C. Hukum
Irama Perkembangan
Perkembangan
ini mengungkapkan tentang irama atau ritme perkembangan jadi perkembangan anak
tersebut mengalami gelombang pasang surut atau fluktiatik. Hukum ini berlaku
terhadap perkembangan setiap orang baik menyangkut perkembangan jasmani maupun
rohani hal ini berlangsung silih berganti. Ada kalanya tenang dan ada kalanya
goncang.
D. Hukum
Kesatuan Organis
Kesatuan
organis ini terdiri dari organ-organ tubuh tiap-tiap anak contohnya
perkembangan kaki yang semakin besar dan panjang harus diiringi perkembangan
otak, kepala, tangan, dan lainnya. Berkembangnya fungsi fisik amupun mental
psikologis pada diri manusia itu tidak berkembang secara terpisah tetapi
merupakan suatu kesatuan.
E. Hukum
Hierarki Perkembangan
Perkembangan
anak tidak mungkin akan mencapai suatu fase tertentu dengan spontan, tetapi
harus melalui tahapan tertentu sedemikian rupa sehingga perkembangan diri
seseorang menyerupai derajat perkembangan.
F. Hukum
Masa Peka
Masa
peka dapat dikatakan sebagai suatu masa dimana suatu fungsi mudah untuk di
kembangkan, masa peka merupaakan masa yang terjadi dalam perkembangan pada
saat-saat tertentu.
G. Hukum
Mengembangkan Diri
Dorongan
yang pertama adalah dorongan mempertahankan diri kemudian disusul dnegan dorongan
mengembangkan diri lalu menyelamatkan diri apabila ada bahaya. Usaha untuk
mempertahankan diri berlanjut menjadi usaha untuk mengembangkan diri pada
anak-anak biasanya terlihat rasa ingin tahu yang besar sekali sehingga
anak-anak tidak henti-hentinya bertanya mengenai suatu hal dan dirinya akan
merasa senang apabila dunianya diisi dengan berbagai pengalaman dan pengetahuan
yang di dapat dari sekelilingnya.
H. Hukum
Rekapitulasi
Masa perkembangan jiwa anak dapat dibagi
dalam beberapa masa :
a.
Masa berburu dan
menyamun
b.
Masa mengembala
c.
Masa bercocok tanam
d.
Masa berdagang
Implikasinya
dalam dunia pendidikan adalah guru selaku tenaga pendidik yang setiap saat
selalu bertemu dengan anak didik baik saat mengajar di ruang kelas maupun di
luar ruang kelas wajib memperhatikan perkembangan peserta didik secara terus
menerus dan hasilnya harus di jadikan rekomendasi untuk sekolah ataupun
informasi kepada orang tua peserta didik.
BAB
VI
ASPEK
ASPEK PERKEMBANGAN
A. Perkembangan
Moral
Perilaku
yang sesuai dengan standar moral dari kelompok sosial tertentu. Cara
menumbuhkan perilaku kecerdasan moral pada anak :
1. Menghidupkan
imajinasi moral artinya menumbuhkan kemampuan individu untuk merenungkan mana
yang benar dan mana yang salah.
2. Perilaku
moral anak tumbuh sebagai tanggapan terhadap cara anak diperlakukan dirumah dan
disekolah
3. Anak
dengan kecerdasan moral mempunyai perilaku yang baik hati
4. Moral
terbentuk dari hasil meniru
5. Membicarakan
masalah suasana hati, keprihatinan etis, membicarakan akibat jika tidak bersikap
baik
B. Perkembangan
Disiplin
Pokok
utama dari disiplin adalah peraturan pola tertentu yang yang ditetapkan untuk
mengatur perilaku seseorang. Peraturan yang efektif untuk anak adalah peraturan
yang mudah diingat, dimengerti dan diterima, disiplin Sangat penting ditanamkan
untuk mempersiapkan anak belajar hidup sebagai makhluk social
C. Perkembangan
sosial
Proses perolehan kemampuan untuk
berprilaku sesuai dengan keinginan yang berasal dari dalam diri seseorangdan
sesuai tuntutan dan harapan-harapan sosial yang berlaku dimasyarakat. Agar
Kepercayaan diri anak tumbu, sebuah pelatihan keterampilan bersosialisasi pada
anak perlu diberikan secara terus menerus sesuai kebutuhannya :
a. Terampil
berempati
Cara nya dengan
bediskusi, anak dilatih memikirkan apa yang dirasakan orang lain dan belajar
memang segala sesuatu dari sudut pandang orang lain.
b. Terampil
membaca mimic orang lain
Melatih anak
untuk membaca bahasa yang tidak terucapkan, nonverbal.
c. Terampilan
mengenal perbendaharaan emosi anak
d. Terampilan
bernegosiasi
e. Menghargai
setiap keberhasilan anak
D. Kesimpulan
Pendidikan
pertama dan yang paling utama adalah pendidikan keluarga dimana ibu dan ayah
serta orang-orang terdekat memiliki kontribusi yang sangat tinggi terhadap
perkembangan anak dimasa yang akan datang, kesimpulan dari aspek-aspek
perkembangan perkembangan anak harus dipelajari sejak usia dini karena pada
saat usia dinilah sebagai golden age (masa keemasan) bagi anak-anak, baik itu
aspek kogniktif, psikomotor dan afektifnya secara bertahap sejak masa anak
lahir sampai dengan dewasa.
BAB VII
FAKTOR-FAKTOR PENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN DAN
PERTUMBUHAN
A.
Aliran Nativisme
Penganut aliran ini
berkeyakinan bahwa perkembangan manusia itu ditentukan oleh pembaharunya,
sedagkan pengalaman dan pendidikan idak berpengaruh apa-apa,menurut aliran ini
pendidikan tidak penting. Dalam ilmu pendidikan, pandangan seperti ini disebut
“pesimisme pedagogis”. Tokoh utama aliran ini seorang filsuf Jerman bernama
Schopenhaeur (1780-1860).
B.
Aliran Empirisme
Kebalikan nativisme, Tokoh
utamanya John Locke (1632-1704),aliran ini lebih berpengaruh terhadap para
pemikir Amerika Serikat sehingga melahirkan sebuah aliran filsafat bernama
“environmentalisme” (aliran lingkungan) dan psikologi bernama “enviromental psychology”
(psikologi lingkungan) yang relatif masih baru (Reber, 1988).
C.
Aliran Konvergensi
Aliran ini adalah gabungan dari
nativisme dan empirisme. Tokoh utamanya Louis Wiliam Stern (1871-1938) seorang
filsuf psikologi Jerman. Aliran filsafat yang dipelopori disebut
“personalisme”, sebuah pemikiran filosofis yang sangat berpengaruh terhadap
disiplin-disiplin ilmu yang berkaitan dengan manusia.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya mutu
hasil perkembangan siswa terdiri atas dua macam, yaitu :
1.
Faktor intern
a)
Gen
b)
Hormon
c)
Bakat
d)
Intelegensi
e)
Spirit
f)
Emosi atau perasaan
g)
Tubuh dan warna
kulit
2.
Faktor eksternal
a)
Makanan
b)
Asupan gizi
c)
Pola asuh
d)
Perhatian atau
kasih sayang
e)
Perekonomian
keluarga
f)
Lingkungan sekitar
g)
Teman sepergaulan
h)
Pendidikan di
sekolah
D.
Kesimpulan
Perkembang dan pertumbuhan manusi dipengaruhi oleh dua
faktor, yaitu: faktor internal dan
faktor eksternal. Implikasi dalam dunia pendidikan guru selaku
pembimbing,pengajar, dan pendidik memiliki peran yang sangat besar untuk
memberikan perhatian penuh terhadap perkambangan peserta didik di samping
orangtua peserta didik di berbagai setting ( di dalam maupun di luar kelas).
BAB VIII
PERAN BIMBINGAN DAN KONSELING
DALAM PROSES PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN PESERTA DIDIK
A.
Konsep Dasar Bimbingan
dan Konseling
1.
Pengertian
Bimbingan
Bimbingan adalah proses bantuan terhadap individu untuk
mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan
penyesuaian diri secara maksimum kepada sekolah, keluarga, serta masyarakat”.
a.
Bimbinganberarti
bantuan atau pertolongaan yang diberika oleh seseorang kepada orang lain yang
memerlukannya.
b.
Bantuan(bimbingan)
tersebut diberikan kepada setiap orang, namun prioritas diberikan kepada
individu-individu yang membutuhkan atau benar-benar harus dibantu.
c.
Bimbingan merupakan
suatu pertolongan yang menuntun.
d.
Bimbingan memberika
bantuan atau pertolongan dengan pengertiannnya.
e.
Bimbingan merupan
sutu proses kontinu
f.
Bimbingan diberikan
agar individu dapat mengembangkan diri semaksimal mungkin.
g.
Bimbingan diberikan
agar individu dapat menyesuaikan diri secara harmonis dengan lingkungan.
h.
Bimbingan diberikan
untuk menghindari kesulitan atau mengatasi persoalan yang dihadapi individu.
i.
Bimbingan merupakan sebuah pertolonganyang
diberikan kepada seseorang
Definisi
di atas menuntut adanya hal, sebagai berikut :
a)
Adanya organisasi
b)
Adanya program yang
jelas dan sistematis
c)
Adanya personil
yang terlatih
d)
Adanya fasilitas
yang memadai
e)
Adanya kerjasama
yang sebaik-baiknya antara sekolah dan keluarga
1.
Konseling
Jones
(dalam Bimo Walgito, 2010:7) Konseling itu membicarakan masalah seseorang
dengan berdiskudsi dalam prosesnya. Hal ini dapat dilakukan secara individual
atau kelompok. Dilakukan secara individual bila masalahnyasangat rahasia dan
secara kelompok bila masalahnya umum (bukan rahasia).
2.
Korelasi antara
bimbingan dan konseling
Jones
(1963) menyatakan bahwa konseling
sebagai salah satu teknik dari bimbingan. Jones menyatakan bahwa konseling
adalah bagian dari bimbingan.
Antara
Jones dan Blum memiliki pandangan yang berbeda tentang bimbingan dan konseling.
Blum cenderung menyamakan kedua pengertian tersebut, sedangkan Jones
mengartikan kedua pengertian tersebut dengan sangat berbeda.
B.
Asas Layanan
Bimbingan dan Konseling
1.
Asas
kerahasiaan
2.
Asas
kesukarelaan
3.
Asas keterbukaan
4.
Asas
kegiatan
5.
Asas
kemandirian
6.
Asas
kekinian
|
7.
Asas
kedinamisan
8.
Asas
keterpaduan
9.
Asas
kenormatifan
10. Asas keahlian
11. Asas alih tangan
12. Asas Tut Wuri Handayani
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar